Sabtu, 25 Juni 2016

Para Pencari Tuhan Jilid 5

Para Pencari Tuhan Jilid 5
PPT jilid 5 mengisahkan banyak nilai kehidupan para pemerannya Bang Jack mengusir ketiga muridnya pun harus meninggalkan musholla dan tinggal dirumah gubuk. Dan perputaran roda kehidupan seperti yang dialami Pak Jalal yang dulunya kaya menjadi miskin dan sedangkan Asrul mengalami sebaliknya kehidupannya mulai membaik seiring meningkatnya soto batak kepunyaannya. PPT Jilid 5 juga menampilkan karakter baru yang diperankan Ibu Widia yang menjadi bagian dari kisah hidup baru bagi Bang Jack dan mengisi kehidupan  rumah tangga anaknya Azzam.

Mengalami keguguran dalam kehamilan menjadi hal yang tidak di inginkan oleh semua orang termasuk Aya yang kala harus kehilagan calon bayinya. Hal ini akhirnya membuat Ibunda Azzam masuk dalam kehidupan rumah tangga mereka. Ibu Widia (Henidar Amroe) yang berperan sebagai Ibu Azzam menjadi karakter baru yang turut serta meramaikan sinetron ini. Sikap tegas Ibu Azzam yang sangat protektif terhadap kehidupan anaknya membuat Aya merasa bahwa kehadiran mertuanya adalah untuk mengatur kehidupannya. Namun kedatangan Kalila yang malah justru dekat dengan Ibu Azzam justru membuat Aya cemburu, dan Azzam sendiri harus mencoba untuk membagi cintanya antara Ibunya dan juga istrinya. Sikap kecemburuan Aya dan sikap tegas dimiliki membuatnya hampir membiarkan suaminya melakukan poligami dengan Kalila

Setelah meninggalkan Musholla, Barong, Chelsi, dan Juki mencari peruntungan kesana kemari untuk menghasilkan uang dengan upaya mereka, hingga akhirnya atas bantuan Linda membuat mereka di antarkan ke dunia sinetron dan mereka menjadi Artis yang mengisahkan tentang kisah hidup mereka. Dan disinilah awal dari karir dunia keartisan mereka.

Bang Jack Yang saat itu ditinggal sendiri akhirnya meninggalkan musholla berkat tindakan Trio RW yang dipimpin oleh Pak Idrus.  Peran Bang Jack dan Udztad Fery sebagai Musholla diduga menghambat usaha mereka dalam mendapatkan job yang menghasilan uang. Dengan membuat Issue adanya meteor yang jatuh dan turun di Musholla, hingga akhirnya makam milik Baha dikeramatkan oleh ide mereka dan dimanfaatkan untuk dijadikan tujuan ziarah orang-orang dan membuat goyah aqidah masyarakat.

Kepergian Bang Jack meninggalkan musholla membuatnya tinggal di gubuk kecil yang jauh dari lingkungan mushollah AT-Taufik dan hanya Pak Juk Eng Si Tukang Sayur yang menjadi sahabat yang setia menemani kesendiriannya di Gubuk itu. Selain itu Pak Juk Eng juga menjaid teman curhat Bang Jack ketika ingin bercerita tentang perasaannya kepada Ibunya Azzam yang akrab dia sapa dengan sebutan Dek Widia.

Pak Jalal sendiri yang telah bangkrut akhirnya harus menerima kenyataan dengan memastikan hartanya yang disalagunakan oleh orang kepercayaannya itu tidak akan kembali, justru Pak Jalal harus mencoba untuk ikhlas atas apa yang terjadi padanya. Udin mengalami konflik rumah tangga dengan Istrinya Herlina, dia dan mantan Istrinya sering bertemu di warung Asrul tapi kisah mereka masih menampakkan rasa cinta diantara keduanya. Sedangkan sahabatnya Asrul yang akhirnya usaha Soto Bataknya mulai berkembang, dan Asrul mencoba mendalami agama, dan Udin menjadi muridnya, tapi ilmu yang caranya mendalami Ilmu agama membuat orang-orang sekitarnya termasuk Istrinya merasa kehilangan sosok suaminya.

Tahun demi tahun PPT Jilid 5 semakin menghibur dengan hadirnya sosok Ibu Azzam, baik itu di kehidupan rumah tangga Azzam dan Aya yang hari-harinya masih dibayangi oleh sikap Kalila. Kalila bahkan nyaris menjadi istri kedua Azzam karna Azzam dengan nada bercanda ingin berpoligami, dan disini dapat di ketahui bahwa memang Poligami yang dikenal dalam islam bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dan bukanlah hal yang bersifat candaan. Serta kehadiran Ibu Widia juga menjadi kisah baru di tengah kesedihan Bang Jack yang telah berpisah dengan ketiga muridnya dan sempat tinggal di gubuk kecil. Adapun kisah Pak Jalal yang menjadi pelajaran bagi kita semua dalam menjalani takdir kehidupan, seperti mengikhlaskan hartanya yang telah diambil oleh orang kepercayaannya, dan sikap kebesaran hatinya memaafkan orang tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar