Pada Tab Ini Saya akan menampilkan dialog antara Aya (Zaskia A. Mecca) dan Azzam (Agus Kuncoro yang mengispirasi dan di request oleh pembaca Mas Rahman Munez
PPT Jilid 6 Episode 14
Menceritakan saat ketika Azzam sedang Menulis bekerja
(mengetik) di depan laptop lalu datang Aya dengan membawa semangkok sayur
buatannya lalu duduk di sebelah suaminya.
Aya : Zam Bagi duit dong ! (sambil mengarahkan
telapak tangannya ke Azzam)
Azzam : Hehh !!! (sambil
menoleh ke istrinya).. Kan udah di transfer ke rekening kamu buat bulan ini biasanya juga begitu (sambil kembali melanjutkan pekerjaannya)
Aya : Ya iyya,
tapi aku pengen langsung aja terima dari kamu
Azzam : Ehh, kamu
sendiri yang minta semuanya di transfer ya memberi, menerima atau membayar. Kok
tiba-tiba kamu minta langsung sama saya, ini pada kenapa sih semua
Aya : Yah aku
pengen liat langsung aja mata kamu ketika kamu ngasih aku uang, apakah mata seorang suami yang penuh kesombongan ataukah mata seorang suami yang mengejek istrinya yang nggak bekerja (sambil kembali menyodorkan telapak tangannya)
Azzam : Ini pasti
abis mimpi buruk (sambil menatap istrinya lalu mengambil dompet dari saku celananya). Saya juga lebih senang memberikan langsung sama kamu, saya juga
ingin lihat langsung mata kamu, apakah itu mata seorang istri yang merasa kalah
atau mata seorang perempuan yang merasa terhina tapi dua-duanya tidak
menunjukkan ketidakikhlasan
Aya : Istri yang
terhina dan nggak ikhlas nggak akan bisa masak seenak ini buat suaminya (sambil menangkat semangkuk sup buatannya), cobain deh sayurku
Azzam : (sambil
mencoba kuah sayur buatan Aya) Ini Enak
Aya : Ihh Boong,
orang keasinan juga, tadi aku kebanyakan ngasih garamnya.
Azza : Kesalahan
kamu itu kesalahan kamu, urusan saya adalah bagaimana menikmati kesalahan kamu menjadi
sebuah keindahan, dan sayur ini indah banget (sambil nunjuk ke arah sayur itu)
Aya : Ini
keasinan Zam
Azzam : Saya nggak
bilang ini enak, saya bilang ini so sweet banget, saya abisin yah (sambil mengambil
mangkok sayur dari tangan Aya)
Aya : Ehh ehh
jangan biar aku aja yang makan (menahan tangan Azzam)
Azzam : Ohh nggak,
kamu istri Muhammad Azzam, kamu makan yang baik-baik aja, biarkan kesalahan
kamu saya habiskan tanpa sisa seperti saya menutup aib dengan sempurna
Aya : Tapi kamu
bisa kena darah tinggi Zam
Azzam : Asal bukan
kamu yang kena (sambil menatap Istrinya)
Aya : Zam aku
pengen makan bareng kamu, aku pengen mesra bareng kamu aku juga pengen keasinan
bareng kamu. Bagi dong !
Azzam : Pengorbanan saya yang menahan getir lidah baru berarti kalau kekasih saya tidak ikut berkorban, biar saya saja. Saya suami kamu. (sambil mencoba menghabiskan semangkok sayur buatan Aya)
Azzam : Pengorbanan saya yang menahan getir lidah baru berarti kalau kekasih saya tidak ikut berkorban, biar saya saja. Saya suami kamu. (sambil mencoba menghabiskan semangkok sayur buatan Aya)
Aya hanya dapat menatap suaminya dan membiarkan suaminya yang berusaha menghabiskan
sayur tersebut
Azzam :
Alhamdulillah, masih ada lagi (sambil melihat aya yang meneteskan air matanya),
itu air mata cinta atau air mata rasa bersalah karna saya berhasil mempersembahkan
pengorbanan saya
Aya : (Mengusap
air mata sambil beranjak dari kasur) Pasti kamu dah seneng udah bikin aku merasa bersalah?
Azzam : Dengar sayang,
perjuangan itu sifat maskulin sedangkan pengorbanan feminim, ketika laki- laki
berkorban perempuan sudah tidak punya apa-apalagi untuk di pamerkan, kamu hanya bisa kosong dan semakin mencintai suami kamu yang setia ini. Oke!
Aya : Kalau kamu
sering dirumah seperti ini aku pasti semakin dewasa Zam (sambil tersenyum)
Azzam : Bagus,
banyaklah belajar dari saya (sambil kembali melanjutkan pekerjaannya dan tersenyum)
Aya : Oh kamu
juga mesti perlu belajar dari aku, karna soal kesetiaan aku masih jauh diatas
kamu
(sambil mengangkat dompet Azzam dan meninggalkan Azzam)
Azzam : Allahu
akbar,, Gue pikir gue udah menang !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar