Sabtu, 25 Juni 2016

Para Pencari Tuhan Jilid 7

Para Pencari Tuhan Jilid 7
Chelsi yang telah menjadi artis terkenal sempat berusaha mencari keberadaan Ibu kandungnya yang menitipkannya di Panti Asuhan saat dia kecil. Pencariannya tentu dibantu oleh kedua sahabatnya, Barong dan Juki. Bahkan Chelsi sempat masuk di TV dan menuangkan keluh kesahnya ditinggal Sang Ibu, namun karna terbawa emosi dan marah-marah di depan media membuatnya di cap anak durhaka oleh orang yang melihatnya di acara televisi tersebut.

Perusahaan Aya dan Azzam sempat mengalami kerugian yang besar karna salah cetak dalam Al-Quran yang dikarenakan cetakan Al-Quran yang di terbitkan merubah makna dan arti dari ayat tersebut. Tak terkecuali orang kantornya, Udztad Fery pun juga sangat menyesal dan merasa bersalah hal ini sempat terlepas dari pengontrolannya. Ditengah kesulitan yang dialami Azzam dia sempat berselisih faham dengan Barong, Chelsi dan Juki yang sempat menawarkan ingin membeli rumah Azzam melalui Pak Idrus. Azzam sempat pula mendapat masalah dengan salah seorang pengusaha yang menjadi investor di perusahaannya yang membuatnya berurusan dengan KPK.

Peristiwa politikpun kembali terjadi setelah Pak Idrus akan menghabisi masa jabatannya akhirnya harus menerima persaingan sehat dengan temannya sendiri. Pak Yos akhirnya bersedia menjadi calon Ketua RW yang baru, selain itu Pak Yos juga di dukung oleh hakim untuk memenangkan dirinya. Tidak hanya itu, Pak Yos juga menggunakan politik uang untuk memenangkan suara, beda dengan Pak Idrus yang tetap berusaha maju tanpa dana sepeserpun dan tanpa pendukung dan tim sukses. Tapi berkat kecerdasannya dan strategi politik yang dilakukan dengan mendatangi orang dan meminta permohonan untuk diberikan sumbangan walaupun hanya satu suara. Maju menjadi calon ketua RW tanpa ada pendukung dan hanya sikap optimisnya akan pertolongan Allah akhirnya membuatnya kembali terpilih menjadi ketua RW.

Loly yang masih setia menjadi pembantu Pak Jalal sejak dia jatuh miskin, kehadirannya mengusik hati istri Pak Jalal. Kadang sikapnya yang perhatian kepada Pak Jalal membuat istri Pak Jalal selalu menegurnya dengan penuh rasa cemburu, dikarenakan sikapnya yang selalu mengeluarkan kata-kata yang santun dan penuh perhatian dan penghormatan kepada Pak Jalal.

PPT jilid 7 menjadi tahun pertama Bang Jack (Deddy Mizwar) menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, sehingga dalam PPT jilid 7 membuatnya kehilangan banyak scene. Dalam PPT Jilid 7 Bang Jack lebih sering dikisahkan berada dirumah kerabatnya. Adapun kisah cinta yang dirasakan bersama dengan Dek Widia, di PPT jilid 7 memasuki tahap akhir. Ibu Widia yang di PPT Jilid sebelumnya belum siap menikah, pada PPT Jilid 7 telah bersedia menentukan pilihannya untuk lebih memilih Om Wijoyo sebagai laki-laki yang di terima lamarannya. Meskipun keputusan ini tidak sesuai dengan harapan masyarakat kampung kincir yang kebanyakan mendukung Bang Jack tapi mereka tetap menghargai keputusan Ibu Widia. Sedangkan Bang Jack Sendiri datang dan acara pernikahan Ibu Widia dan memberikan seekor kerbau sebagai hadiah pernikahan.

Persiapan pernikahan Om Wijoyo dengan Ibu Widia turut melibatkan artis Fachri Albar (Fachri) yang berperan sebagai anak Om Wijoyo dari pernikahan sebelumnya. Karna sering datang ke Kampung Kincir akhirnya membuatnya berkenalan dengan Kalila. Ketertarikan Fachri kepada Kalila juga mendapat dukungan dari Azzam, tapi Kalila sendiri masih belum siap untuk jatuh cinta.

Udin yang sempat lupa menyimpan uang Pak Jalal akhirnya kembali menemukan uang Pak Jalal yang tiba-tiba berada dalam pelukannya saat iya terbangun dari tidur. Udin yang menyembunyikan keberadaan uang itu dari Pak Jalal, menggunakan sebagian dari uang itu untuk membeli tanah H. Royani. Namun ternyata Udin membeli bukan pada H. Royani yang di maksud oleh Pak Jalal, hal ini sempat membuatnya meminta bantuan Udstad Fery menangani masalahnya agar H. Royani yang sudah tua dan pikun itu bersedia mengembalikan uang tersebut.

Dalam PPT Jilid 7 menjadi akhir dari kisah cinta Bang Jack untuk Ibu Widia. Ibu Widia memilih menikah dengan Om Wijoyo untuk menjadi suaminya. Sikap Azzam yang menjalani bisnis dan mengalami kerugian besar yang disebabkan oleh semut kecil menunjukkan bahwa hal kecilpun bisa menjadi masalah besar jika kita membiarkannya. Aya yang juga telah hamil akhirnya telah melahirkan Puteranya. Dalam kisah Udin yang membelanjakan harta yang bukan miliknya menjadi nasihat betapa pentinya kita untuk tidak menggunakan sesuatu yang bukan hak kita,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar